Minggu, 22 Februari 2015

Road to ODP Mandiri

Assalamualaikum…
Guys, sekedar mau bagi bagi pengalaman sedikit tentang rekrutmen ODP Mandiri,  pasti udah banyak yang tau ODP Mandiri itu apa jadi sudah tidak perlu diterangkan panjang lebar yaaaa? Hehehe…
Ada beberapa tahapan rekrutmen yang harus dilalui para calon kandidat ODP, jadi dari awal udah harus yakin dan kuat kuatin hati bahwa perjalanan yang akan ditempuh lumayan panjang yaaa….
Saya masukin aplikasi lamaran ODP pas ada Job Fair di M-icon Manado tanggal 11 Desember 2014, udah niat dari awal nih maunya masukin lamaran ke Mandiri aja walaupun ada banyak perusahaan yang buka lowongan pada saat job fair itu, saya datang sekitar jam 1 siang, masuk beli tiket, dan langsung ke stand Bank Mandiri tanpa menoleh sana sini lagi hahaha lebay. Saya masukin lamaran dan langsung diminta isi formulir, setelah itu petugasnya bilang besok langsung ada Walk in interview di Mandiri University Sario jam 10 pagi. Udah langsung deg-degan karena ODP ini biasanya interview pake bahasa inggris, tapi saya yakin aja lah bisa, masa dari SD belajar bahasa inggris masih ga yakin bisa speaking, syukurnya juga sih pas waktu lowong habis wisuda (read:pengangguran :p) sempat ngambil les bahasa inggris lagi biar ga tumpul tumpul amat otaknya haha.

1.       Walk In Interview
Besoknya 12 Desember 2014 saya datang hampir terlambat wkwkw, ternyata sudah banyak sekali orang disana, jadi ada dua kloter yang akan diwawancara hari itu, jam 8 pagi dan jam 10 pagi, sekitar ada seratus orang hari itu di interview,  Saya mikir ini saingan banyak bener, sudah mikir begitu eh ternyata besoknya masih ada interview lagi hahaha, ya sudah, saya berikan yang terbaik saja dan tetap yakin pasti lolos walk in interview.  Interviewer-nya ada dua orang dengan dua ruangan berbeda , peserta calon ODP masuk ke ruangan dua orang sekaligus dan ditanyai pertanyaan yang sama, kebanyakan tentang persepsi diri, latar belakang pendidikan dan keluarga, kenapa memilih bank mandiri dan pertanyaan2 umum lainnya. Oh iya saya udah prepare sekali jawab pake inggris tapi ternyata bapak yang mewawancarai cuma pake bahasa Indonesia, hanya beberapa pertanyaan terakhir yang menggunakan inggris, lumayanlah bisa dijawab dengan baik Alhamdulillah, kemudian diberitahukan hasil interview akan diumumkan hari selasa tanggal 16 desember 2014 melalui sms dan email.

2.       TOEFL test
Hari yang ditunggu tiba, hari selasa, saya udah stand by aja didepan hape seharian, saya optimis bisa masuk tahap berikutnya, sekitar jam setengah 1 saya dapat sms dari BANKMANDIRI , sms yang berisi saya diundang untuk mengikuti seleksi ODP tahap 2 yaitu TOEFL test di bank mandiri area Manado Dotulolong Lasut hari Jumat 19 Desember 2014 jam 8 pagi. 


Sebelumnya saya sudah pernah mengikuti tes TOEFL jadi sedikit banyak sudah tau teknisnya bagaimana. Tes TOEFL ini dibagi lagi menjadi dua kloter, pagi jam 8 dan siang jam 11, ada sekitar 80an orang yang lolos ke tahap ini. TOEFL tes yang digunakan adalah TOEFL ITP, seperti biasa tes TOEFL dibagi 3 section, listening, reading, dan writing. Ada pengalaman cukup bikin deg-degan pada saat section listening, jadi teknis pengerjaan listening ini kita disuruh mendengarkan conversation yang akan diputar didepan ruangan menggunakan CD Player, dan kemudian ada pertanyaan seputar conversation tersebut, kami diharuskan menjawab berdasarkan piihan ganda yang ada di text book, kami yang sudah dibagikan kertas dan text book mulai mengerjakan,  dan anehnya saya tidak bisa mengkorelasikan antara conversation yang saya dengar dan pilihan ganda jawaban yang ada di text book, saya mulai panik dong, ini pendengaran saya yang salah atau memang text book punya saya yang kecolongan hahaha, udah sampe conversation nomor 5 saya celingak celinguk lihat teman2 lain apakah cuma saya yang text booknya salah. Ternyata yang lain juga pada kebingungan, sampai ada seorang yang angkat tangan dan langsung bilang ke panitianya bahwa text booknya tidak serasi dengan conversation yang diputarkan, saya juga nimpali sih dikit hahaha, dan ternyata memang ada kesalahan teknis pengiriman dari Mandiri pusat, CD listening yang dikirim sepaket dengan lembar jawaban dan text book ternyata salah. Setelah cukup lama panitia cari solusi akhrinya kami disuruh mengerjakan bagian reading dan writingnya saja dulu sementara CD listening akan dikirimkan ulang, jadi kami akan kembali mengerjakan sesi listening hari seninnya tanggal 22 Desember 2014.
Hari senin kami datang lagi hanya untuk mengerjakan sesi listening selama 30 menit dan kemudian pulang menunggu sms cinta lagi dari BANKMANDIRI :D

3.       Aptitude Test
Pengumuman selanjutnya hanya memakan waktu 2 hari, tanggal 24 Desember 2014 saya dapat sms cinta lagi dari BANKMANDIRI yuhhuuu, isinya saya diundang mengikuti seleksi ODP tahap 3 yaitu aptitude tes hari senin tanggal 29 Desember 2014. 


dari kebanyakan pengalaman ODP yang saya baca di internet, masuknya kita ke ODP regional atau  ODP nasional dinilai dari hasil tes sebelumnya yaitu tes TOEFL, >500 masuk ke ODP nasional dan <500 ke ODP regional, dan saya udah yakin aja saya masuk ke ODP regional karena sebelumnya score TOEFL yang saya ikuti waktu les bahasa inggris itu hanya 475. Tapi dilihat dari sms BANKMANDIRI ke saya hanya ada tulisan ‘ODP’ dan tidak ada embel embel regional, yang katanya kalau hanya ditulis ODP berarti masuk ke ODP nasional, yaaa saya sih syukur syukur sajalah kalau memang masuk ODP nasional berarti TOEFL saya ada peningkatan haha.
Hari seninnya saya datang ke Bank Mandiri Area Manado untuk mengikuti aptitude test, ada sekitar 60an orang yang lolos ke tahap ini. Beberapa hari sebelumnya saya sudah mempelajari jenis jenis soal yang akan muncul pada aptitude tes, bisa dipelajari contoh contoh soalnya di www.shl.com , soal yang akan dikerjakan pada aptitude test ini terdiri dari 3 jenis soal, yaitu penalaran verbal, penalaran numeric, dan terakhir psikotest. Orang yang mengawasi jalannya tes langsung dari lembaga SHL sendiri. Penalaran verbal ada 60 butir soal dan harus dijawab dalam waktu 30 menit, saya hanya mengisi sekitar 55 nomor karena tidak sempat waktu, penalaran numeric ada 40 nomor dan waktu pengerjaan 30 menit dan tidak diperkenankan menggunakan kalkulator L, disini saya agak stress karena saya hanya bisa menjawab 22 soal tapi saya yakin aja sekitar 20 soal yang saya jawab benar hihihi, terakhir psikotest dikasih waktu 45 menit, psikotest ini saya jawab semua. Sebenarnya waktu pengerjaan tes saya agak terintimidasi sama seorang cewek didepan saya, jadi yang duduk disebelah saya temenan sama yang didepan, mereka ngobrol2 berapa nomer yang dijawab, si cewek yang didepan ini pede banget bilang jawab semua, waduh udah ketar ketir aja saya dengernya, yang penting sudah usaha jawab saya dalam hati, lolos ato enggaknya udah jalan dari Allah, tawakal aja saya mah hahaha… akhirnya sehabis itu pulang dengan hati was was gundah galau :D

4.       LGD (Leaderless Group Discussion)
Lamaaaaa sekali, udah 2 minggu belum ada sms cinta yang masuk, saya mikir positif aja pasti lagi musim liburan tahun baru jadilah agak molor pengumumannya, tapi negatifnya saya mikir udah nggak masuk nih kayaknya, udah hopeless juga sebenarnya hahaha… liburan liburan gini malah digantung perasaan ahaha, akhirnya setelah tepat 15 hari yaitu tanggal 13 Januari 2015 hape saya masuk sms dari BANKMANDIRI lagi J


Alhamdulillah sekali saya udah hopeless aja gak lolos, fffiiuuh lega dan senang perasaan saat itu. LGD dijadwalkan hari Jumat tanggal 16 Januari 2015. Tapi saya cukup kaget ketika mengetahui berapa orang yang lolos ke tahap ini, yaitu hanya 20 orang dari 60 yang ikut aptitude test,
LGD ini sebenarnya tidak jauh beda dari FGD (Focus Group Discussion), kebetulan saya sudah ada pengalaman FGD waktu penyeleksian di Surya Madistrindo jadi setidaknya lumayan tau teknisnya, tapi yang membedakan LGD sama FGD itu dari segi kepemimpinannya, namanya saja Leaderless Group Discussion, jadi kita tidak boleh terlalu mendominasi diskusi, yang penting berani mengemukakan pendapat dan ide ide bagus di diskusi nanti. Kalau FGD memang diharuskan untuk mempertahankan pendapat mati matian, jadi bagaimana caranya kita mempengaruhi team untuk sependapat dengan kita, dan tidak akan mudah capai keputusan kalau orang orang didalam team keras kepala semua haha, jadi intinya di LGD mengalir saja, kemukakan pendapat pendapat dan ide dengan halus tapi tegas, kemudian yang paling penting rendah hati, jangan sekali kali memotong anggota kelompok yang sedang berbicara.
Biasanya satu kelompok LGD ada 6-7 orang, dan kasus LGD biasanya seperti simulasi atau role play lah jadi  ceritanya kita adalah lembaga konsultan yang dimintai pendapatnya tentang salah satu perusahaan yang sedang mengalami penurunan, kita diminta untuk mendiskusikan strategi apa saja yang harus dilakukan perusahaan untuk menaikkan kembali usahanya. yang mengawasi jalannya LGD ada dua orang dan langsung didatangkan dari HRD Mandiri pusat di Jakarta, saya lupa namanya hehe, setelah selesai LGD kami diberitahukan bahwa berduapuluh orang masuk ke kandidat ODP Regional, yaaah gapapa sih saya sudah senang sekali Alhamdulillah J, kemudian kami diberi selembar kertas yang didalamnya ada syarat syarat kelengkapan berkas yang harus dibawa pada saat Offering Letter nanti kalaaau lolos, dan pengumuman hasil LGD ini akan diberitahukan seminggu atau dua minggu lagi.

5.       Medical Check Up
Ini merupakan pengumuman tercepat dari rangkaian seleksi ODP, sore harinya setelah LGD saya ditelepon Bank Mandiri Area Manado dan disampaikan bahwa saya lolos LGD dan besok dijadwalkan untuk MCU di laboratorium Kanaka Megamas tanggal 17 Januari 2015  jam 7 pagi, jadi saya diharuskan tidak boleh makan dan hanya boleh minum air putih selepas jam 9 malam, saya kaget dong ternyata ga nyampe semingguan haha padahal udah siap siap digantung lagi, Alhamdulillaaaaahhh tinggal dekat perjalanan saya… malamnya saya banyak2in minum air putih sama minum susu bear brand, padahal udah siap siap mau mulai menjalani hidup sehat (diet :p) eh malah mendadak gini MCU-nya haha, gpplah Insya Allah sehat walafiat.. Besoknya saya datang di Laboratorium Kanaka jam 7 pagi, ternyata sudah ada teman teman yang lain disana, kami memang sudah ngobrol ngobrol membangun keakraban waktu LGD jadi sudah lumayan enak ngobrolnya, ternyata yang lolos LGD 13 orang,
Pemeriksaan kesehatannya lumayan lengkap,
  1. ·     diambil sampel darah sampe dua kali, jadi setelah diambil darah yang pertama kemudian disuruh makan dan puasa lagi 2 jam, setelah itu diambil lagi darahnya, kayaknya ini buat ukur tingkat gula darah dan kolesterol.
  2. ·     Diambil sampel urin, pengalamannya agak agak tidak nyaman diliatin ibu ibu masuk sampe dalem toilet, tapi emang harus gitu untuk meminimalisir kecurangan peserta MCU, siapa tau sampel urin dikasih air putih sedikit haha dan katanya sampel urin digunakan buat pemeriksaan narkoba (saya nanya ibu ibunya yang ikut kedalam :D)
  3. ·         Rontgen paru paru,
  4. ·     rekam jantung, dada, pergelangan kaki, pergelangan tangan dipasangin alat, fungsinya untuk rekam detak jantung kita.
  5. ·     pemeriksaan fisik, ukur berat, tinggi, lingkar pinggang, terus ditanyain riwayat hidup pernah sakit apa, pernah opname atau tidak, merokok, minum minuman keras, pernah kecelakaan atau tidak dan lain sebagainya, kayak konsultasi kesehatan lah
  6. ·    tes pendengaran, jadi kita masuk kedalam ruang sempit kedap suara, trus ada headset sama tombol kecil, jadi nanti dipasangin headset kalau dengar kayak ada suara biiiippp kita tekan tombolnya.
  7. ·         USG untuk lihat kesehatan organ organ didalam seperti hati ginjal dll,
  8. ·    Dokter spesialis mata, jadi dilihat apa kita buta warna, kemudian kalo yang pake kacamata kayak saya dikasih resep kacamata jika ada penambahan atau penurunan minus, sama resep obat dan vitamin mata.
  9. ·         Dokter spesialis THT, diperiksa tenggorokan, saluran hidung dan saluran telinga.

Jangan malu malu atau takut nanya nanya ke petugas atau dokter bagus atau tidak hasil pemeriksaan kita  di tiap tesnya, kalau petugas atau dokternya baik pasti dijawab hehe, setiap habis pemeriksaan saya selalu nanya hasilnya bagus atau tidak, kecuali untuk sampel darah dan urin karena harus di analisa dulu di lab.
Setelah selesai MCU kita tinggal nunggu kabar dan nunggu sms cinta lagi hahaha…

6.       Final Interview dan Offering Letter
Ini benar benar pengumuman paling lama dan yang paling bikin stress, tentu saja stress karena perjalanan mencapai ODP sudah sangat dekat dan takut gagal di MCU, perasaan was was tidak karuan setiap harinya, hampir setiap hari kita bertiga belas saling bbm-an nanya kabar, saling dukung, saling mendoakan, dan saling menabahkan satu sama lain. Dan akhirnya di satu siang yang terik, saya lagi males malesan leha leha didepan tv, ada sms masuk, ga langsung saya buka karena takut kecewa kalau ternyata sms dari telkomsel hahaha, dan ternyata itu sms dari BANKMANDIRI, setelah digantung hampir sebulan akhirnya saya dijadwalkan untuk Final Interview tanggal 10 Februari 2015 dan membawa kelengkapan berkas Offering Letter, 


langsung saya saling tukar kabar dengan teman teman, dan sedihnya ternyata hanya 10 orang yang lolos MCU, saya doakan untuk teman2 yang lain tetap semangat, rezeki dan jalan hidup sudah ada yang ngatur, tinggal banyak-banyakin usaha dan berdoa yaaa...
Final interview ini merupakan seleksi terakhir dari rangkaian tahapan ODP, kami disuruh memakai pakaian sangat formal dengan blazer hitam, kemeja, rok hitam dan sepatu hak minimal 5 senti untuk perempuan, yang laki laki pakai jas, dasi, dan sepatu pantofel. kalau sudah sampai tahap ini sudah 99% lolos, tapi tetap harus ada persiapan, jangan bertarung dengan tangan kosong, banyak baca baca berita perbankan atau ekonomi, yang paling penting integritas dinomorsatukan, dan yakin ingin bekerja di Bank Mandiri.
Dan hari selasa tanggal 10 Februari pun tiba, deg-degan bukan main, tapi saya coba untuk tetap tenang dan tidak gugup. FYI interviewernya Group Head Credit Operation, Technology, dan Information bapak Herry Rukmana yang terbang langsung dari Jakarta khusus untuk Final Interview dan Offering Letter ODP Regional Manado. Sayangnya dua teman kami tidak datang untuk final interview, yang satu mungkin sudah lebih dulu tandatangan kontrak dengan perusahaan lain, dan seorangnya lagi tidak tau kenapa tak muncul, sayang sekali padahal kesempatan besar dilewatkanL. Akhirnya Final Interview saya lalui dengan baik, intinya tetap tenang dan berdoa, Insya Allah dilancarkan, setelah di interview dan di rekomendasikan oleh bapak Herry untuk bergabung dengan ODP Regional Mandiri, saya langsung pindah ke ruangan yang lain dan bertemu ibu Maya untuk tandatangan kontrak training ODP Regional Mandiri, kami berdelapan (empat perempuan dan empat laki laki) sudah tandatangan kontrak untuk training di Jakarta terhitung mulai tanggal 11 Maret 2015 dan bergabung di ODP Regional Batch 46 dari Manado.

Untuk yang bertanya tanya berapa uang saku yang diberikan Bank Mandiri untuk kami para ODP yang masih harus diasah lagi? Alhamdulillah lebih dari cukup, jangan khawatir ;)
Saya langsung mengabarkan keluarga, papa dan mama saya senang bukan main, Alhamdulillah ma, pa, setelah lebih dari 7 bulan saya cari kerja kesana kemari, dan masih minta uang jajan ke mama papa hehe akhirnya rezeki-nya disini, tetap doakan anakmu selalu agar bisa menjadi Officer Bank Mandiri yang hebat nanti yaaa, sedih juga harus berpisah lama dengan keluarga, dengan adik adik yang tiap hari bertemu, dengan pacarL (LDR lagi cyiiinn).
Intinya saya bangga dan senang dengan pencapaian yang saya raih sekarang, tapi perjalanan ODP masih panjang, bisa dibilang malah ini awal perjuangan, awal berjuang di dunia kerja yang sama sekali tidak ada pengalaman, mudah-mudah terus diridhoi dan dikuatkan Allah, BismillahhirrahmannirahimJ

Sampai ketemu di Jakarta 11 Maret 2015, ODP Mandiri Regional 46. Terdepan, Terpercaya, Tumbuh Bersama Anda….

Bersama bpk Herry Rukmana, Group Head Credit Operations, Technology, and Information


Bersama ibu Yuli, HRD Bank Mandiri Area Manado

bertiga Elin dan Lia, yang lain sudah pada pulang duluan dan sebagian masih di interview, ini bertiga sudah selesai tandatangan offering letter jadi berseri seri semua hahaha  :D 


Selasa, 11 November 2014

Yang Dirindunya

Malam sudah larut, perempuan itu sedang diterpa rindu. ia baik baik saja disini, ia pun tau yang sedang di rindu pun pasti baik baik saja disana. Jarak yang tidak baik baik saja sekarang… perempuan itu menarik nafas sedalam dalamnya hingga paru paru tak sanggup lagi menampung oksigen, dihembuskannya perlahan berharap dengan cara seperti itu membuat jarak bisa kembali baik baik saja. Tapi yang dirasa malah lebih parah, sesaat setelah dihembuskan perempuan itu sadar jarak masih sangat jauh.

Paru paru perempuan itu seperti ada sekat mengahalangi udara masuk, membuatnya terengah engah serta jantungnya makin berdegup kencang, tangannya berkeringat, keringat dingin, entah karena cuaca yang memang sedang dingin, atau karena pendingin ruangan dikamarnya. Begini rindu yang selalu datang tiap hari..  Oh ya, dingin… mengapa dingin selalu dikaitkan dengan rindu?

Tepat beberapa minggu lalu, perempuan itu tau keadaan tak akan lagi sama, yang dirindunya pergi sebentar, hanya sebentar ia tau, namun diwaktu sebentar itu keadaan pasti berubah… lalu, waktu yang dirindunya masih disini, ia tau semua akan baik baik saja selama mereka bersama setiap hari, apapun keadaan yang menerpanya, perempuan itu mengandalkan yang dirindunya disini.


Yang dirindunya baru saja mengabarkan kabarnya lewat teknologi digital yang memungkinkan mereka bertatap muka, senang rasanya perempuan itu, ia ingin melimpahkan semua rasa rindunya, tapi ditahan. Ia tak ingin terlihat sangat merindukan, walaupun raganya seakan akan ingin memeluk erat telepon genggamnya, walaupun rasanya ingin saja tidur tanpa mematikan telepon genggamnya karena ia merasa dekat hanya lewat gelombang suara, beberapa kali yang dirindunya merasa konyol melakukan itu dan tertawa. Tawa yang dirindunya sangat dinanti seperti pelukan yang diharap tidak akan lama lagi disini…. 

Minggu, 09 November 2014

The Lost Artist?

            Sinar matahari siang sudah masuk di jendela kamar, seorang perempuan masih saja diatas tempat tidurnya entah ia sudah bangun kemudian tidur lagi, atau sudah bangun kemudian masih sibuk dengan handphone-nya, benda pertama yang ia cari. Sesaat mengutak atik social medianya, hanya untuk mencari tau moment di path siapa saja dan apa yang dilewatkan saat lelapnya tadi malam.

            Sesungguhnya perempuan ini tidak malas, dia tau dia tidak malas, dia bisa mengerjakan apapun, sekalipun itu pekerjaan rumah tangga, dia bisa mencuci baju, menyetrika, menyapu, dan mengepel. Tapi itu tak dilakukan, tidak sedang mood katanya, ya, moody, entah mengapa perempuan jaman sekarang selalu moody-an. Waktu menunjukkan sejam lagi tengah hari, dan perempuan itu masih saja disana, dan ibunya, ibunya yang biasa selalu berteriak teriak membangunkan kini tak lagi berteriak, ia biarkan saja anaknya entah sedang apa tengah hari masih didalam kamar.

            Sudah puas mengutak atik handphone, perempuan itu bangun dan menggeliat geliat meregangkan badan, matahari sudah sangat pas diatas kepala pikirnya. Ia beranjak dari tempat tidur, ke kamar mandi, menggosok gosokkan muka dengan air, menyikat gigi, dan turun ke bawah, ke ruang makan. Masih dengan jalan gontai khas bangun siang ia membuka tudung saji tempat makanan, ibunya masak cumi goreng kesukaannya.

Sudah pas kamu jadi pengangguran, bangun siang langsung cari makanan, ibunya nyeletuk saat perempuan itu baru saja mau mengambil nasi, tertohok kata kata ibunya tapi tak digubris malah dengan santai menyendokkan makanan ke mulut, duduk didepan TV sambil mengangkat kaki. Ah ibu, kan namanya masih usaha cari kerja, ya gak tau mau ngapain, mau beres beres sudah ada kak Dian kan?. Dian yang baru seminggu bekerja sebagai asisten rumah tangga seolah merebut pekerjaannya yang biasa harus mencuci baju dan menyetrika.

Perempuan ini sudah menyelesaikan pendidikan perguruan tingginya sekitar 5 bulan lalu, sudah sarjana. Dengan gelar Sarjana Ekonomi di belakang namanya dia belum juga mendapatkan pekerjaan. Sudah berpuluh puluh perusahaan dilamarnya  namun belum ada yang berjodoh. Sebenarnya ia sudah sangat depresi, ia ingin secepatnya bekerja, wataknya yang selalu bosan tidak melakukan apa apa sedikit membuatnya kalang kabut hampir mati kebosanan. Kalau hanya sekedar jalan jalan dengan sahabat pun sudah bosan, tempat yang didatangi itu itu saja. Kota yang tidak terlalu besar ini nampaknya mulai tidak bersahabat.

Perempuan ini sehabis menangis sesegukan dikamar tadi malam, ia bingung, ia hilang kepercayaan diri, ia hilang motivasi, ia ingin melakukan sesuatu tapi tidak tau apa yang harus dilakukan, ia ingin melakukan sesuatu yang berguna, tapi tidak tau harus memulai dari mana. Ia ingin keluar dari kota ini, berkelana mencari sesuatu yang tidak ia dapatkan disini. Kota ini sangat menghalanginya berkembang.

Sesungguhnya perempuan ini sangat menyukai bernyanyi, ia sangat tertarik dengan seni, dulu sewaktu lulus SMA ia ingin sekali  melanjutkan ke sekolah broadcast, tapi kota ini menghalangi, ibu ayah menghalangi, ia terpaksa ke sekolah ekonomi dan kehilangan arah. Terpikir olehnya sekarang bagaimana jika ia sekolah lagi di luar kota dan mencoba peruntungan bekerja di stasiun TV swasta, tapi ia pasti sudah tau jawabannya… lagi lagi kota ini menghalanginya, ibu ayah mungkin tak mengizinkan.

Opsi lain yang terpikirkan, bagaimana jika ia tak usah mencari kerja, menunggu pacarnya melamar, dan hidup bahagia berdua, selamanya…………. Oh ya, ibunya pasti tak mengizinkan, sudah disekolahkan anaknya tinggi tinggi dan langsung menikah? Apa kata orang? 

Bu, ayah, ia terkurung dan tak bisa berkembang seperti yang ia mau…………………